Limbuk dan Cangik, emban sang putri yang setia

Limbuk dan Cangik adalah tokoh ibu dan anak yang bertugas menjadi dayang-dayang permaisuri maupun putri raja.

Di dalam pakeliran ditampilkan setelah adegan pertama. Pembicaraan antara Cangik sebagai ibu dan Limbuk sebagai anak tidak selalu ada kaitannya dengan alur cerita suatu pementasan, tetapi hanya digunakan sebagai selingan atau adegan hiburan dan menyampaikan penerangan masyarakat (penonton).

Baca juga: Bagong, ternyata dia tercipta dari sesuatu yang sulit dipercaya

Sehingga adegan Limbuk Cangik ini merupakan muatan lokal yang digunakan dalang untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada publik, menjelaskan keperluan pergelaran wayang saat itu agar pertunjukan lebih bermakna dan jelas.

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

You might also like