Bahasa Jawa kaya akan keindahan dan kedalaman, tercermin dalam berbagai bentuk ekspresi linguistiknya. Salah satu bentuk keindahan bahasa Jawa yang patut dicermati adalah “tembung dasanama“. Istilah ini mencerminkan suatu konsep linguistik yang menarik, menggambarkan cara kata-kata digunakan untuk menyampaikan makna yang lebih kaya dan mendalam. Apa itu Tembung Dasanama? Tembung dasanama merujuk pada kata-kata atau […]

Awang-awang tegese angkasa, gegana, utawa langit. Awang-awang adalah kosakata Jawa ngoko yang artinya langit atau angkasa. Kata ini merupakan kata ulang yang penggunaannya harus diulang, karena jika tidak diulang makna kata tersebut hilang atau tidak bisa diartikan, atau terkadang maknanya rancu. Contoh kalimat:

Bawana tegese bumi sak isine (bumi dan isinya), alam raya, jagat, atau dunia. Kata ini mungkin telah sering anda dengar, seperti Memayu Hayuning Bawana, yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia “membuat dunia menjadi indah atau ayu”. Bawana juga termasuk tembung dasanama, sinonimnya adalah bumi, buwana, bantala, basundra, jagad, kisma, mandhala, pratiwi, pratala. Kata ini sering […]

Sayur depan adalah bahasa Indonesia yang jika di terjemahkan ke dalam bahasa Jawa adalah jangan ngarep. Penjelasannya sebagai berikut: Sayur bahasa Jawanya (ngoko) jangan, sedangkan depan bahasa Jawanya (ngoko) ngarep. Jadi bahasa Jawanya sayur adalah jangan ngarep. Namun, sebenarnya admin sendiri belum pernah mendengar kalimat tersebut dalam kehidupan sehari-hari, karena menurut admin maksudnya tidak jelas. Kalaupun […]