Didalam Mahabharata Bogadenta disebut Bogadatta, ia adalah putra Drestarata dengan Dewi Gendari. Dalam Iakon Timbangan, Bogadenta terpelanting jatuh di tanah seberang, karena tekanan Bratasena yang memperberat timbangan Pandawa.
Prabu Bogadenta kemudian menjadi raja di negara Turilaya. Ketika pecah perang Bharatayuda, Bogadenta membantu Prabu Duryudana, kakaknya.
Baca juga: Mengenal Prabu Jarasanda raja kontroversial yang berniat memenggal 1000 kepala raja
Kedatangan Bogadenta saat Resi Bisma gugur, sehingga ia langsung diangkat menjadi senopati yang didampingi oleh adiknya, Kertipeya.
Pandawa menampilkan Arjuna sebagai senopati didampingi Arya Sena. Kala itu Bogadenta tampil mengendarai gajah Murdaningkung dengan srati Dewi Murdaningsih.
Ia mengamuk membabibuta sehingga banyak prajurit Pandawa yang tewas. Melihat itu, Arya Werkudara maju dengan gada Rujakpolo siap di tangan.
Baca juga: Prabu Niwatakawaca satria tampan yang dikutuk Batari Supraba menjadi raksasa
Gajah Murdaningkung dan sratinya tewas dihantam Rujakpolo oleh Werkudara. Ketika Bogadenta hendak bangkit, tiba-tiba ia jatuh tersungkur karena lehernya telah tertembus panah Pasopati yang dilepaskan oleh Arjuna.