Cakepan adalah untaian kata atau kalimat yang digunakan dalam penyajian lagu vokal atau lagu tetembangan misalnya lagu bawa, gerong, sindhen, dan senggakan, atau syair/lirik dalam gendhing Jawa.
Ada beberapa istilah karawitan yang berhubungan dengan cakepan, antara lain sebagai berikut:
1. abon-abon, adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu abon-abon. Contoh: rama, rama-rama, ya ramane, ramane dhewe, ya mas ya mas, ya ndhuk, bapakne dhewe.
2. ada-ada, adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu ada-ada. Contoh: “I rika ta sang Gathutkaca kinon mapag arkasuta, tekapira Kresna, Parta meneber muji saktinira, sang inujaran wang-wang semu gajita,…
3. alok, adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu alok. Contoh: lhaaa!, yuuuk!, yaa!, hak e, sooo… dan sebagainya.
4. bawa adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu bawa. COntoh cakepan bawa berupa sekar ageng Citrarini lampah 12:
“Dhuh Gusti sampun dhahat sungkaweng galih, bab sirnanira mengsah paduka gusti, kalamun dereng ngabar kunta kawula, baswara ditya aran pun adisara”.
Baca juga: Apakah itu Bumbungan dalam gamelan?
5. celuk, adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu bawa. Contoh lagu celuk Ketawang Langen Gita Sri Narendra. “Sri Narendra kang minulyeng jagad raya”…
6. gawan, adalah cakepan bawaan dari sebuah lagu vokal tertentu untuk menyertai genhing tertentu atau untuk mengiringi keperluan tertentu.
7. gerong, adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu gerongan. Contoh: cakepan lagu gerongan Ketawang Walagita. “Kembang adas sedhep gandanira kongas, iku raden, yen janmaa sarana kanggo ing karya”.
8. gerong gawan gendhing, adalah cakepan lagu gerongan bawaan dari gendhing tertentu. Contoh: cakepan gerongan “suwe ora jamu, jamu godhong tela, suwe ora ketemu, ketemu pisan gawe gela”.
9. gawan joged, adalah cakepan lagu gerongan gendhing tertentu sebagai bawaan suatu tarian. Contoh: cakepan gerongan Ladrang Pakumpulan bawaan dari Tari Bathik: “Wus nganggit jogedanipun, sari bathik putri Sala, gandhes luwes tur prasaja, tan mundur sabarang karya”.
10. isen-isen adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu isen-isen.
11. jineman, adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu jineman. Contoh cakepan lagu jineman: “Tulis Kresna ing lowana, kalenglengan brangta wuyung, balabag selapan dhuwung, kalawungan raganingsun, ingkang sangkal wadung pantun, kapan careme lan ingsun”.
Baca juga: Apakah “buka” dalam istilah karawitan?
12. palaran adalah cakepan yang digunakan dalam menyajikan lagu palaran. Contoh cakepan lagu palaran Gambuh berupa tembang macapat gambuh.
“Sekar gambuh ping catur, kang cinatur polah kang kalantur, tanpa tutur katula-tula katali, kadaluwarsa katutuh, kaptuh pan dadi awon”.
13. senggakan adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu senggakan. Contoh cakepan senggakan Ketawang Kinanthi sandhung.
“wi dawa wite yen tales amba godhonge, blarak disampirke meha cedhak ra ngampirke, ampas cao kolang kaling”.
14. sindhen adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu sindhenan.
15. sindhen badhaya srimpi adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu sindhenan khusus untuk gendhing iringan tari badhaya dan srimpi. Contoh cakepan sindhenan Ketawng Dendha Gedhe.
“Andhe, kataweng ing, pandam wadana purnama, dhuh wong agung, kadi lintang, sor prabawa diwangkara”.
16. sindhen gendhing adalah cakepan lagu sindhenan bawaan dari gendhing tertentu, biasanya gatra (baris) terakhir merupakan isyarat gendhing yang akan dimainkan.
17. sindhen ledhek, adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu sindhenan gendhing untuk klenengan/uyon-uyon, iringan tari, wayang, dan sebagainya, yang sebagian besar terdiri atas wangsalan. Contoh: “suku palwa, palwa kandheg ing samodra, solah bawa, labuh labet marang praja”.
18. srambahan adalah cakepan yang bersifat umum, dapat digunakan untuk menyertai berbagai jenis lagu vokal, tembang macapat kinanthi. Misalnya dapat digunakan untuk lagu bawa, lagu sindhenan bermacam-macam gendhing, dan lagu gerongan beberapa macam gendhing.
Baca juga: Apa itu Bawa dalam karawitan?
19. suluk adalah cakepan yang digunakan dalam penyajian lagu sulukan untuk menyertai pathetan. Contoh cakepan lagu sulukan pathet manyura:
“meh rahina semu bang Hyang Haruna, kadi netraning angga rapuh sabdaning kukila, oong…, ring kanogara saketer, ooong.. ning kidunganing kung, lir wuwuhing pinipanca, oong…, papetoging ayam wana, oongg….